Cari di Blog Ini

Minggu, 09 September 2012

Rudal Antarbenua Terbaru Rusia Akan Memiliki Hulu Ledak Berbobot 5 Ton

Rudal Balistik Antarbenua Buatan Rusia
R-36M2 Voyevoda, rudal balistik antarbenua berhulu ledak nuklir milik Rusia yang disebut pihak NATO dengan nama SS-18 Satan. Rudal ini akan diganti dengan jenis rudal baru yang sedang dikembangkan Rusia. PROKIMAL ONLINE. Rudal Antarbenua Terbaru Rusia Akan Memiliki Hulu Ledak Berbobot 5 Ton.
Rudal antarbenua terbaru Rusia akan memiliki hulu ledak berbobot 5 ton

Seorang mantan pejabat militer Rusia pada Jumat (7/9/2012) lalu mengatakan bahwa rudal balistik antarbenua terbaru Rusia akan dirancang untuk memiliki hulu ledak berbobot 5 ton, empat kali lipat dari pendahulunya. "ICBM (Intercontinental Ballistic Missile) baru tersebut akan memiliki payload empat kali lebih besar dibanding jenis rudal sebelumnya. Rudal sebelumnya berbobot 45 ton dengan hulu ledak 1,2 ton. Rudal baru ini akan mampu membawa muatan seberat 5 ton," kata Jenderal Viktor Yesin (Purnawirawan) yang menjabat sebagai penasehat pada Russian Strategic Missile Forces (SMF), dan pernah menjabat sebagai kepala staf SMF pada tahun 1991-1993.

Lebih lanjut Viktor Yesin mengatakan bahwa rudal baru tersebut memiliki kemampuan lebih besar untuk penetrasi pertahanan rudal.

Kepala SMF Jenderal Sergei Karakayev pada Senin (3/9/2012) lalu mengatakan bahwa Rusia akan membangun sebuah ICBM baru pada tahun 2018. Rudal baru ini akan menggantikan rudal R-36M2 Voyevoda yang disebut oleh pihak NATO dengan nama SS-18 Satan.

Sejauh ini rudal balistik antarbenua yang dibuat oleh Rusia, baik yang diluncurkan dari kapal (Bulava) maupun yang diluncurkan dari daratan (Topol-M), menggunakan bahan bakar padat. Karakayev mengatakan bahwa ICBM baru tersebut akan menggunakan bahan bakar cair yang menghasilkan rasio berat dan daya dorong yang lebih baik.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa jika AS tidak membatalkan rencananya untuk membangun sistem pertahanan rudal di Eropa, Rusia akan mengambil tindakan pencegahan, termasuk rencana pembuatan rudal berbahan bakar propelan cair tersebut.

en.rian.ru