TNI Angkatan Darat menggelar latihan tempur tingkat brigade di Puslatpur Baturaja, Sumatera Selatan. Ini adalah latihan terbesar TNI AD setingkat brigade pertama di era reformasi. Latihan serupa terakhir dihelat tahun 1996 lalu. "Latihan tingkat brigade memadukan seluruh unsur kekuatan TNI AD. Mulai dari pasukan infanteri lintas udara, tank, meriam, penerbang, perhubungan hingga zeni tempur," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Sisriadi pada wartawan Selasa (4/09).
Diasumsikan dalam latihan yang sudah berlangsung sejak Senin (03/09) itu, musuh yang berkekuatan satu batalyon berniat mendirikan negara baru di Sumatera Selatan. TNI AD bergerak cepat dengan mengirimkan satu Brigade Tim Pertempuran (BTP) 9/Kostrad untuk menggempur musuh.
Pasukan BTP terdiri dari Yonif Linud 501, Yonif 509, Yonif 514 Raider, 1 Kompi Mekanis Yonif 201, 1 Ki Kav Tank 8, 2 Rai Armed (1 Rai Meriam 76 tarik & 1 Rai Armed Meriam 105 tarik), 1 Rai Arhanudri RBS 70, 1 Kompi Zipur 10, 1 Squadron Penerbad. Selain itu juga didukung oleh satuan Banmin yang terdiri dari Perhubungan, Peralatan, Pembekalan dan Angkutan, Polisi Militer, Kesehatan dan Satgas Penerangan. "Ini adalah latihan untuk meningkatkan kesiapsiagaan prajurit TNI AD untuk siap menghadapi segala ancaman," kata Sisriadi.
Direktur Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi Indonesia Rizal Darmaputera menilai latihan gelar ini menunjukkan kewibawaan postur pertahanan TNI AD di mata negara lain. "Jelas ini ada sinyal yang diberikan, bahwa TNI AD dalam posisi yang kuat dan siap perang," katanya.
Hal ini wajar dilakukan mengingat dari dua angkatan sebelumnya sudah mengumumkan persenjataan baru. Misalnya, TNI AL yang baru saja meluncurkan KRI Klewang kapal patroli siluman, lalu TNI AU yang mendatangkan empat pesawat penyergap Super Tucano dari Brasil. "TNI AD ingin menunjukkan bahwa mereka juga sama kuatnya dengan dua angkatan yang lain," kata alumni Universitas Indonesia ini.
www.mediaindonesia.com