Cari di Blog Ini

Senin, 14 Mei 2012

Jika diperintahkan, TNI siap bebaskan kapal minyak pesanan Indonesia yang dibajak perompak Somalia

Operasi militer pembebasan MV Sinar Kudus oleh TNI
Kapal Pesanan Minyak RI Dibajak, TNI Tunggu Kemenlu

Kapal asing yang berisi pesanan minyak milik RI dibajak di perairan Oman oleh perompak Somalia. Kapal itu berisi kargo minyak yang jumlahnya ratusan ribu barrel. TNI yang pernah melakukan penyelamatan sandera oleh kelompok serupa mengaku menunggu komando. "Pada prinsipnya kami siap, namun hal seperti itu harus melalui prosedur di kementerian luar negeri," ujar Kapuspen Mabes TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul saat dihubungi kemarin. Pada Mei 2011, tim gabungan TNI berhasil menyelamatkan para sandera KM Sinar Kudus yang juga dibajak perompak.

Saat itu, tim gabungan dari satuan-satuan terbaik TNI bekerja secara senyap. Di antaranya tim dari Kopassus, intai amfibi Marinir, pasukan katak, dan detasemen bravo TNI AU. "TNI punya sumber daya, tapi ini kan kapal negara lain, walaupun isinya memang milik kita," kata Iskandar.

Dia juga menyebut, operasi semacam itu perlu otorisasi dari presiden. "Sebab, ini pengerahan pasukan ke luar negeri," katanya. Sebelumnya, Jumat lalu di Kementrian BUMN, Menteri BUMN Dahlan Iskan berharap pemerintah RI segera mengirim pasukan khusus untuk menyelamatkan pesanan RI itu.

Kapal kargo milik Yunani dilaporkan dibajak di perairan Oman, diduga oleh perompak Somalia. Kapal tersebut membawa kargo minyak asal Indonesia yang jumlahnya ratusan ribu barrel. Diberitakan Reuters, kapal MT Smyrni berbendera Liberia itu dibajak pada Kamis, 10 Mei 2012, setelah transit di Laut Arab, Oman. Kapal tanker itu diketahui dimiliki oleh perusahaan Dynacom Tankers Management Ltd asal Yunani. Kapal itu diserbu oleh dua pasukan perompak bersenjata di perairan dekat pulau Masirah, Oman. Paska penyerangan tersebut, kontak antara pemilik dengan kapal langsung hilang. Belum ada laporan terbaru mengenai keadaan awak kapal.

Dalam pernyataannya pada pers Jumat lalu, Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina, Mochamad Harun, membenarkan peristiwa pembajakan itu. Dia mengatakan bahwa kapal tersebut tengah membawa minyak mentah sebanyak 950.000 barrel yang akan dikirim ke Indonesia. Rencananya minyak akan tiba di Balikpapan antara 24-26 Mei. Minyak di dalamnya jenis minyak mentah Azeri dari Azerbaijan. Pertamina menjamin pembajakan itu tidak membahayakan cadangan minyak di tanah air. Pertamina juga sedang mengurus prosedur asuransinya.

www.jpnn.com