Cari di Blog Ini

Rabu, 23 Mei 2012

Main Battle Tank (MBT) akan perkuat Kodam XII/Tanjungpura

Tank Leopard 2A6
Kodam XII/Tanjungpura diperkuat Batalion Kavaleri dan Tank

Mabes TNI AD akan memperkuat Kodam XII/Tanjungpura dengan penambahan satu batalion pasukan kavaleri dan alutsista tank berat dan ringan. "Kavaleri di Kodam XII/Tanjupura ini akan ditingkatkan. Dulunya hanya setingkat detasemen, sekarang akan menjadi batalyon dan lokasi markas Batalyon Kavaleri nantinya direncanakan akan dibangun di Kabupaten Bengkayang," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhi Wibowo saat kunjungan kerja di Makodam XII/Tanjungpura, Selasa.

Dia mengatakan Kabupaten Bengkayang menjadi salah satu pilihan untuk penempatan satuan tersebut. Kodam XII/Tanjungpura juga akan mendapatkan tambahan alat utama sistem senjata (alutsista) berupa tank berat (main battle tank) dan tank ringan (light tank). "Penambahan alat ini untuk melengkapi peralatan di Kodam XII/Tanjungpura mengingat usianya baru menginjak 2 tahun untuk wilayah Kalbar dan Kalteng," tuturnya.

Menurut Edhi, tank yang digunakan Kodam XII/Tanjungpura saat ini adalah jenis tank ringan (light tank) yaitu AMF-13 yang sudah direprofit beberapat waktu yang lalu. Makanya, kedatangan dirinya ini juga dalam rangka untuk melengkapkan peralatan alutsista di Kodam XII/Tanjungpura. "Dengan adanya pergantian tank ringan yang dimiliki Kostrad, maka sebagian tank akan kita tempatkan di Kodam XII/Tanjungpura. Sebab, kita sedang menyiapkan tank berat untuk ditempatkan di Kostrad dan sejumlah Kodam di Indonesia, termasuk di Kodam XII/Tanjungpura," kata Edhi yang didampingi Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjend TNI E Hudawi Lubis beserta sejumlah perwira.

Ia menjelaskan tank-tank yang akan ditempatkan di Kodam XII/Tanjungpura itu jenisnya bermacam-macam diantaranya scorpion dan lain sebagainya. Sebab, semua ini, kata Jenderal, dalam rangka penyempurnaan Kodam XII/Tanjungpura yang usianya sangat muda sekali. Terkait pembelian tank leopard yang akan dibeli oleh Pemerintah Indonesia, Edhi mengaku dirinya tetap akan memilih dua tempat (negara) yakni Jerman dan Belanda. Sebab, pihaknya sudah melakukan perjanjian/kesepakatan dengan kedua negara tersebut. "Kalau Belanda oke, kita siap. Dan jika Jerman akan menjual, tentunya kita akan siap membelinya. Intinya kita masih menunggu keputusan dari kedua negara tersebut. Mana yang lebh dulu," katanya.

Oleh karena itu, dirinya berharap pada bulan Oktober mendatang, tank tersebut bisa ada di Jakarta dan setidaknya yang akan datang nantinya sebanyak 30 unit. "Jumlah ini tergantung dari negara yang membuatnya, berapa banyak yang siap mengirimkan," katanya.

dmc.kemhan.go.id