Cari di Blog Ini

Senin, 07 Mei 2012

2.500 personil Marinir AS akan ditempatkan di Australia

Marinir Amerika Serikat
Delegasi Public Affairs Kemhan dan TNI Kunjungi US Marine Corps di Darwin

Kepala Pusat Komunikasi Publik, Brigjen TNI Hartind Asrin bersama Delegasi Perwira Senior Public Affairs Kemhan dan TNI Rabu (2/5) tiba di Barak Robertson Darwin, Australia. Para Delegasi diterima, Head of ImplementationTeam US Posture Review, Australian Defence Force (ADF), Mayjen Michael Krause dan Komandan Marinir AS di Darwin, Kolonel James Dillon.

Ikut dalam rombongan Delegasi Perwira Senior Public Affairs Kemhan dan TNI, antara lain Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksda TNI Iskandar Sitompul, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut, Laksma TNI Untung Suropati, serta Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara, Marsma TNI Azman Yunus. Maksud kunjungan Kapuskom Publik dan Perwira Senior Public Affairs tersebut dalam rangka meninjau secara langsung kehadiran Personel Marinir Amerika Serikat yang berada di Australia. Pada kesempatan tersebut Mayjen Michael Krause mengungkap kepada delegasi Public Affair Kemhan dan TNI bahwa sepanjang tahun ini hanya akan ada 200 personel Marinir Amerika Serikat di Australia dan akan dirotasi setiap 6 bulan. Namun kehadiran tentara Marinir Amerika di Australia ini rencananya akan bertambah hingga berjumlah 2500 personel untuk lima tahun kedepan.

Mayjen Michael Krause, juga menjelaskan pihaknya sangat berhati-hari dalam menerima kehadiran pasukan AS di Darwin. Meski itu adalah kebijakan yang di buat Presiden AS dan PM Australia untuk meningkatkan kerjasama pertahanan kedua Negara. Selain itu kehadiran pasukan Marinir AS juga penting bagi kerjasama militer kedua Negara karena memungkinkan dilakukannya latihan yang rutin dengan tentara Australia. Krause menambahkan, tidak menutup kemungkinan nantinya Personel TNI dapat diikutsertakan dalam latihan bersama. Menurutnya dengan adanya kerjasama yang dilakukan tiga Negara, manfaatnya akan baik bagi peningkatan profesionalisme prajurit di antara ketiga negara.

Salah satu yang menjadi perhatian Australia dengan kedatangan Pasukan AS saat ini, menurut Krause, adalah penyediaan fasilitas seperti perumahan untuk pasukan AS. Sementara ini pasukan AS menggunakan fasilitas yang tersedia di Barak Robertson di Darwin.

Sementara itu Kapuskom Publik Brigjen TNI Hartind Asrin sangat menghargai keterbukaan yang dilakukan tentara Australia dan Marinir AS. Setidaknya Indonesia bisa melihat langsung apa yang ada di Darwin yang sempat digambarkan akan menjadi Pangkalan Militer AS. Terkait dengan penawaran bagi keikutsertaan TNI dalam latihan bersama Marinir AS dan Tentara Australia, menurut Kapuskom Publik, tawaran ini tentunya akan dikaji lebih lanjut oleh Menhan dan Pimpinan TNI. Kapuskom Publik Kemhan juga berpendapat, Indonesia tentunya menyambut baik setiap upaya bagi ditingkatkannya kerjasama pertahanan dengan negara manapun.

Usai mengunjungi Barak Robertson di Darwin, para delegasi Delegasi Perwira Senior Public Affairs Kemhan dan TNI melanjutkan kunjungan kerjanya ke Departemen Pertahanan Australia di Canberra, Australia tanggal 3 dan 4 Mei 2012, diterima oleh Assistant Secretary Major Powers and Global Interests, Chris Birrer. Pada kunjungan di Departemen Pertahanan Australia, delegasi mendapatkan penjelasan tentang Posture Review yang mengkaji kemampuan Australian Defence Force (ADF) untuk menghadapi tantangan pertahanan dan keamanan regional serta global di masa datang. Selain itu, briefing dari Elenore Eriksson, Assistant Secretary Communication and Media, tentang peran dan tugasnya di lingkungan Dephan Australia.

www.dmc.kemhan.go.id