Mabes TNI: Prajurit Dilarang Jadi Beking
Markas Besar TNI akan menindaklanjuti informasi yang disampaikan mantan Menteri Luar Negeri Organisasi Papua Merdeka (OPM) Nicholas Messet, yang menuding ada aparat keamanan di belakang OPM. Menurut Mabes, sejauh ini TNI solid dan tidak akan membeking siapapun. "Mabes TNI baru mendengar itu, dan akan kami dalami. Namun, untuk diketahui bahwa TNI dari Sabang sampai Merauke sampai saat ini solid," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda TNI.
Menurut Iskandar, semua prajurit TNI berada di bawah komando pengendalian komandan masing-masing. Iskandar menegaskan, semua prajurit berpedoman pada penekanan Panglima TNI dalam Rapat Pimpinan TNI. "Agar semua TNI melaksanakan UU 34 tentang TNI, antara lain tidak boleh berpolitik praktis, ikut Pilkada, dan tidak membeking siapapun," kata Iskandar yang juga adik kandung politisi Demokrat, Ruhut Sitompul ini.
Meski demikian, Iskandar menegaskan bila ada anggota TNI yang terbukti terlibat berada di balik aksi-aksi OPM, maka akan ada tindakan tegas. Tindakan dan sanksi tegas akan diterapkan sesuai dengan mekanisme yang ada. "Namun, bila mana terdapat anggota TNI terlibat, seperti yang diutarakan Pak Nicholas, pimpinan TNI akan memberikan tindakan atau sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar dia.
Sebelumnya, Messet menyebut perjuangan OPM saat ini sudah tidak murni lagi. Messet menuding ada keterlibatan aparat keamanan di balik gerakan-gerakan OPM. "Ada aparat keamanan yang bermain. OPM kini sudah dipelihara dan dibina," kata Messet di Jayapura, Papua, Jumat 20 Januari 2012.
Maka itu, Messet mengatakan bahwa saat ini dunia tidak ada lagi yang berpikir merdeka, termasuk Papua. Sebab sudah ada solusi yakni otonomi khusus. "Jangan lagi terbuai dengan mimpi kemerdekaan. Mari kita bangun Papua untuk lebih baik lagi,dengan semangat otonomi khusus," tegas dia.
nasional.vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar