Cari di Blog Ini

Jumat, 24 Februari 2012

Australia mengkonversi jet tempur Super Hornet menjadi EA-18G Growler

EA-18G Growler
Australia mengkonversi jet tempur Super Hornet menjadi EA-18G Growler

Pemerintah Australia berencana untuk mengkonversi 6 unit jet F-18 Super Hornet milik Royal Australian Air Force (RAAF) menjadi pesawat tempur EA-18G Growler. Program yang diperkirakan akan menelan biaya sekitar lebih dari $ 200 juta masih belum dipublikasikan.

Menteri Pertahan Australia, Stephen Smith kemungkinan akan mengungkapkan keputusan meng-upgrade pesawat tempur ini pada Maret 2012. Program ini ditujukan untuk mengisi kesenjangan kemampuan tempur udara RAAF pada tahun 2012, seperti berita yang dirilis Adelaidenow News. Smith menambahkan bahwa proses anggaran 2012-13 saat ini juga akan memeriksa apakah Kementerian Pertahanan mampu memberikan kontribusi lebih lanjut mencapai platform anggaran dari pemerintah.

RAAF menerima 24 pesawat tempur Super Hornet dari Boeing sebagai bagian dari kesepakatan kontrak senilai $ 6 milyar dengan Amerika Serikat yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan pada saat penggantian pesawat pembom supersonik F-111 yang sudah dianggap uzur dengan pesawat tempur F-35 Lightning II Joint Strike Fighter. Selama menunggu proses produksi pesawat F-35, sekitar 12 jet tempur Super Hornet yang dibeli dengan biaya $ 35 juta akan menjalani upgrade menjadi EA-18G Growlers dengan biaya antara $ 200 dan $ 300 juta.

Pesawat tempur Boeing-EA-18G mampu melawan pertahanan udara musuh menggunakan kedua reaktif dan pre-emptive teknik jamming. EA-18G Growler memiliki kemampuan sistem serangan udara elektronik (AEA) dan merupakan pengembangan dari jet tempur berkursi ganda F/A-18 Hornet dan merupakan pesawat tempur andalan Angkatan Laut Amerika Serikat. Beberapa fitur tambahan termasuk Advanced Electronically Scanned Array, link data digital, dan rudal udara-ke-udara. Kemampuan utama dari pesawat tempur ini adalah serangan elektronik (EA) dan pengacakan sistem pertahanan udara musuh (SEAD).

Kemungkinan pesawat pertama akan dikonversi di pabrik Boeing, St Louis, dan selebihnya akan dilakukan di pangkalan Amberley RAAF yang berada tidak jauh dari kota Brisbane.

www.airforce-technology.com


Tidak ada komentar: