Cari di Blog Ini

Rabu, 08 Februari 2012

KRI Cut Nyak Dien (375)

KRI Cut Nyak Dien (375) adalah kapal perang jenis korvet kelas Parchim yang dimiliki dan dioperasikan oleh TNI Angkatan Laut. Sebelum memperkuat armada kapal perang TNI-AL, KRI Cut Nyak Dien (375) awalnya kapal perang milik Angkatan Laut Jerman Timur. Setelah dilakukan beberapa modifikasi pada sistem persenjataan dan kemampuan berlayar yang lebih lama, pada tahun 1993 beberapa unit kapal korvet kelas Parchim milik Angkatan Laut Jerman Timur ini dibeli oleh Indonesia (TNI-AL).
KRI Cut Nyak Dien (375). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
KRI Cut Nyak Dien (375)
KRI Cut Nyak Dien (375), kapal perang TNI AL. Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) Kolonel Laut (P) Tatit Eko Witjaksono memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Cut Nyak Dien-375 dari Letkol laut (P) Hendra Kesuma kepada Dansatkor Koarmabar di geladak RBU KRI Cut Nyak Dien-375 yang sedang sandar di Dermaga Pondok Dayung Jakarta Utara, Selasa (23/8). Dansatkor Koarmabar Kolonel Laut (P) Tatit Eko Witjaksono mengatakan serah terima jabatan Komandan KRI Cut Nyak Dien-375, merupakan salah satu langkah dalam rangka peremajaan dan kaderisasi untuk kesinambungan kepemimpinan dalam rangka mendinamisasikan organisasi agar senantiasa responsif dan antisipasif terhadap tantangan tugas ke depan. Selain itu diharapkan pejabat Komandan yang akan menjabat nantinya mampu melahirkan ide-ide segar dan konseptual sehingga kinerja organisasi akan semakin efektif dan terus bergerak dinamis dari waktu ke waktu. Lebih lanjut dikatakan, perlu terus melaksanakan upaya – upaya pembinaan di semua bidang secara terencana, bertingkat dan berlanjut serta dapat berjalan secara sinergis antar departemen dalam rangka mewujudkan organisasi KRI Cut Nyak Dien (375) yang efektif dan efisien dalam menghadapi segala tantangan tugas di laut dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip zero accident. Lebih lanjut Dansatkor Koarmanbar mengatakan, tantangan tugas bagi Koarmabar dimasa mendatang cukup berat, untuk itu setiap Komandan KRI memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membina kesiapsiagaan dan kemampuan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) serta personel profesional yang memiliki kejuangan tinggi sehingga setiap saat mampu hadir di Laut guna menegakkan, mempertahankan dan mengamankan kedaulatan serta keutuhan wilayah perairan nusantarta khususnya di wilayah Indonesia Kawasan Barat. KRI Cut Nyak Dien (375) sebagai salah satu unsur Kapal Perang Jajaran Satkor Koarmabar yang memiliki spesifikasi panjang 75,2 meter dan lebar 9,78 meter dengan persenjataan diantaranya Meriam 57 mm, Meriam 30 mm dan RBU-6000 Peluncur Roket Anti Kapal Selam.
KRI Cut Nyak Dien (375) adalah sebuah Korvet kelas Parchim yang dibuat untuk Volksmarine / AL Jerman Timur pada akhir 1970-an. Penamaan menurut Pakta Warsawa adalah Project 133. Kapal ini didesain untuk perang anti kapal selam diperairan dangkal / pantai. Enambelas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal (versi modifikasi) dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast.

Soviet memesan kapal ini dengan tujuan untuk menolong industri kapal Jerman Timur, karena saat itu sebenarnya Soviet sudah mempunyai korvet Kelas Grisha yang lebih baik dibanding Parchim dalam semua aspek. Begitu keluar dari perairan dangkal keampuhan dari kapal ini menurun drastis. Di Soviet korvet kelas Parchim dikembangkan lagi menjadi Korvet kelas Parchim II.

Setelah Penyatuan kembali Jerman, bekas negara Jerman timur menjual kapal-kapal Parchimnya kepada Indonesia (TNI-AL) pada tahun 1993. Oleh TNI AL kapal ini dimodifikasi dengan menambahkan kapasitas BBM untuk patroli lebih lama dilaut.

Dalam berita
  • 24 September 2005, KRI Cut Nyak Dien (375) menangkap kapal berbendera Taiwan yang dibajak oleh ABK-nya sendiri. Bermula dari informasi yang diterima oleh Koarmabar dari Basarnas, kemudian dilakukan pelacakan, akhirnya kapal tersebut berhasil ditangkap di perairan Selat Sunda.
  • 1 Maret 2007, Saat melaksanakan patroli, KRI Cut Nyak Dien (375) memeriksa dan menangkap kapal ikan asing MV. Tan Phu Cuong-39 berbendera Vietnam, di perairan Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia pada posisi 04°44′00″U,106°24′30″BT.
  • 1 Juli 2007, KRI Cut Nyak Dien (375), tergabung dalam Operasi Tri Sila VI-2007 yang digelar selama tiga bulan dengan melibatkan unsur KRI Teluk Ende (517) (sebagai kapal markas), KRI Teuku Umar (385), KRI Silas Papare (386), KRI Kapitan Patimura (371), KRI Teluk Peleng (535), KRI Todak (803), KRI Pulau Rondo (725), KRI Pulau Raibu (728) beserta satu helikopter dan satu Nomad. Operasi ini digelar di perairan Indonesia bagian barat, mencakup Banten, Barat Sumatera, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan sekitarnya.
Spesifikasi Kapal Perang KRI Cut Nyak Dien (375) :
  • Berat benaman : 793 ton standar, 854 ton beban penuh
  • Panjang : 75,2 m (246,7 ft)
  • Lebar : 9,78 m (32,1 ft)
  • Draft : 2,65 m (8,7 ft)
  • Tenaga penggerak : 3 shaft M504 Diesel, 14.250 hp
  • Kecepatan : 24,7 knot
  • Jarak tempuh : 2.100 nm pada 14 knot
  • Awak kapal : 62 orang
  • Sonar & Radar : Radar MR-302/Strut Curve, Radar kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob
  • Persenjataan elektronik : Sonar MG-322T, Decoy PK-16 decol RL
  • Persenjataan : 2 x SA-N-5 SAM, 2 x 57 mm gun (1x2), 2x30mm gun (1x2) atau 1 x AK-630, 2 x RBU-6000-peluncur roket anti kapal selam, 4 x 400 mm tabung torpedo, 60 x ranjau
wikipedia.org