Cari di Blog Ini

Selasa, 28 Februari 2012

KRI Ki Hajar Dewantara (364)

KRI Ki Hajar Dewantara (364) adalah kapal perang milik TNI-AL dari jenis Kapal Perusak Kawal Berpeluru Kendali. Selain berfungsi sebagai bagian dari armada pemukul, kapal perang KRI Ki Hajar Dewantara (364) juga digunakan sebagai kapal perang latih untuk anggota TNI-AL.
KRI Ki Hajar Dewantara (364). PROKIMAL ONLINE Kotabumi Lampung Utara
KRI Ki Hajar Dewantara (364)
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Tri Prasodjo mengatakan, KRI Ki Hajar Dewantara (364) baru-baru ini kembali berhasil menangkap kapal penangkap ikan KM Mahatan Arujaya 18 karena diduga tidak memiliki izin mempekerjakan tenaga kerja asing (IKTA). Setelah menempuh perjalanan laut selama lebih kurang tiga hari dari Ternate dengan KRI Ki Hajar Dewantara (364) dan KRI Surabaya-591, 95 orang Kadet Akademi Angkatan laut (AAL) yang tergabung dalam Satgas Jalayudha merapat di Dermaga Lantamal VII Kupang, Senin (26/9). Dapat berfungsi sebagai fregat kombatan atau sebagai kapal pengangkut tentara a. Pada gambar diatas adalah KRI Ki Hajar Dewantara (364) dan KRI Yos Sudarso (jauh kembali di bawah cakrawala) mencegat seorang Portugis Lusitania Express (kuning pada latar belakang) menuju Timor Timur pada tanggal 11 Maret 1992. Setelah insiden di Dili, maka adalah provinsi termuda Indonesia (dikenal sebagai insiden Santa Cruz), set berlayar feri portuguese dari darwin dalam misi provokatif. Dalam latihan perang ini TNI AL melibatkan tiga kapal perang seperti KRI Ki Hajar Dewantara (364), KRI Lemadang-806, dan KRI Todak-803. Selain itu juga dikerahkan satu pesawat patroli maritim N-22. Pihak Angkatan Laut Singapura juga mengerahkan tiga kapal perangnya RSS Valour, RSS Sea Dragon, dan RSS Daring. ”Siswa taruna berlayar dengan kapal Dewaruci dari Surabaya, Kupang, Tual, Jayapura, Manokwari, Bitung, Balikpapan, Batam, Belawan, Padang, dan kembali ke Surabaya,” kata Akmal. Selain KRI Dewaruci, juga tiba di Batam KRI Ki Hadjar Dewantara-364 jenis korvet.
KRI Ki Hajar Dewantara (364) merupakan kapal perusak kawal berpeluru kendali. Kapal ini juga merupakan kapal perang latih bagi anggota TNI AL. KRI Ki Hajar Dewantara merupakan bagian dari armada pemukul (striking force). Memiliki kemampuan jelajah dan persenjataan yang mumpuni bagi pengawalan dan perlindungan kawasa perairan Republik Indonesia. KRI Ki Hajar Dewantara mengambil nama dari seorang pahlawan nasional yang juga merupakan Bapak Pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara.

Data teknis
KRI Ki Hajar Dewantara (364) memiliki berat 1,850 ton. Dengan dimensi 96,70 meter x 11,2 meter x 3,55 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel jelajah, 2 shaft menghasilkan 7000 bhp dan 1 boost turbine dengan 22,300 shp. Sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 27 knot. Diawaki oleh 91 pelaut 14 instruktur dan 100 taruna.

Persenjataan
Sebagai bagian dari armada pemukul KRI Ki Hajar Dewantara (364) dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan untuk menjaga wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah :
  • 4 rudal permukaan-ke-permukaan MM-38 Exocet buatan Perancis dengan jangkauan maksimal sekitar 42 Km dengan kecepatan 0,9 mach dan hulu ledak seberat 165 Kg dalam konfigurasi 2x2.
  • 1 Meriam Bofors 57/70 berkaliber 57mm dengan kecepatan tembakan 200 rpm, jangkauan 17 Km untuk target permukaan dan udara dengan pemandu tembakan Signal WM28.
  • 2 kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 2 KM untuk target udara.
  • 4 Torpedo AEG SUT, berpeluncur tabung 533mm, jangkauan 28 Km pada 23 knot atau 12 Km pada 35 knot dengan hulu ledak seberat 250 Kg.
  • Bom Laut/Mortir Anti Kapal Selam
  • Peluncur peluru kendali permukaan-ke-udara Mistral.
Sensor dan Elektronis
Sonar menggunakan PHS-32 hull mounted MF, kontrol penembakan menggunakan WM-28 dan EW menggunakan SUSIE-1 intercept, 2 flare RL

Penerbangan
KRI Ki Hajar Dewantara (364) memiliki landasan untuk helikopter NBO-105. NBO-105 adalah helikopter buatan Industri Pesawat terbang Nusantara (IPTN) yang sekarang telah berganti nama menjadi PT. Dirgantara Indonesia. Helikopter ini berfungsi sebagai over horizon survelilance, anti kapal selam dan transportasi.

wikipedia.org